Ketebalan Mulsa Tandan Kosong Kelapa Sawit Pengaruhnya terhadap Oryctes rhinoceros dan Peningkatan Hara Tanah pada Ekosistem Kelapa Sawit

  • Hafiz Fauzana Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Wardati Wardati Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Al Ikhsan Amri Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Keywords: kelapa sawit, ketebalan TTKS, kumbang O. rhinoceros, analisis kimia

Abstract

Hama utama yang menyerang kelapa sawit adalah hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). Aplikasi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) pada budidaya kelapa sawit yang berfungsi sebagai mulsa dan kompos, sebaliknya O. rhinoceros justru meningkat populasinya dengan aplikasi TKKS. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan aplikasi berbagai ketebalan lapisan TKKS pengaruh terhadap O. rhinoceros dan peningkatan kimia tanah. Penelitian menggunakan metoda eksperimen dalam rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Uji lanjut dengan BNT taraf 5%. Perlakuannya adalah ketebalan lapisan TKKS yaitu 1 lapis, 2 lapis dan 3 lapis. Parameter pengamatan adalah populasi pradewasa (telur, larva, dan pupa) O. rhinoceros. Pengaruh terhadap peningkatan kadar hara pengamatan analisis kimia tanah dilakukan diawal penelitian dan diakhir setelah 3 bulan aplikasi TKKS sebanyak 1 lapis. Pengamatan meliputi peningkatan pH H2O, C organik, N total, P total dan K total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketebalan TKKS 1 lapis dan 2 lapis populasi pradewasa O rhinoceros sama yaitu 4,60 ekor, sedangkan pada TKKS 3 lapis yaitu 18,8 ekor. Dengan demikian pada ketebalan TKKS 1 dan 2 lapis bisa diaplikasi sebagai mulsa karena tidak berdampak besar terhadap populasi pradewasa O. rhinoceros. Aplikasi TKKS meningkatkan hara tanah sebagai berikut pH H2O dari 3,32 menjadi 5,36, C organik dari 8,86% menjadi 13,09%, N total dari 0,1% menjadi 0,45 %, P total dari 44,01 menjadi 54,82 mg/100, K total dari 14,03 menjadi 187,06.

References

Afandi, F.N., B. Siswanto, dan Y. Nuraini. 2015. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar di Entisol Ngrangkah Pawon, Kediri. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 2(2): 237-244.

Antari, R., Wawan, dan G.M.E. Manurung. 2013. Pengaruh Pemberian Mulsa Organik Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Tanah serta Pertumbuhan Akar Kelapa Sawit. Skripsi Jurusan Agroteknologi Universitas Riau. Pekanbaru. (Tidak dipublikasikan).

Chapman, R.F., S.J. Simpson, and A.E. Douglas. 2013. The Insect Structure and Funcion. New York: Cambriedge University Press.

Chenon, D.C., U. Ginting, dan A. Sipayung. 1997. Pengendalian Kumbang Oryctes rhinoceros pada Tanaman Kelapa Sawit secara Terpadu. Medan: Pertemuan Teknis Kelapa Sawit.

Fadjar, U. 2009. Penguasaan Lahan dan Implikasinya terhadap Diferensiasi Struktur Sosial dan Kesejahteraan Petani (Studi Kasus pada Dua Komunitas Petani Kelapa Sawit di Provinsi Riau). Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 17(3): 87-97.

Hastuti, B.P. 2009. Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Teh Kompos pada Tanaman Selada. Buletin Ilmiah Instiper 16(1).

Pujiastuti, Y. 2010. Tingkat Populasi dan Kebugaran Oryctes rhinoceros L (Coleoptera; Scarabeidae) di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Prosiding Seminar Nasional Penelitian bidang Pertanian Vol. 2 Palembang.

Purnamayani, R., B. Busyra, P. Hendri, dan E. Syafri. 2012. Kajian Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Substitusi Pupuk Kalium mendukung Pertanian Sayuran Organik di Propinsi Jambi. Laporan Akhir. Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa Kementerian Riset dan Teknologi.

PPKS. 2012. Layanan Prima Proteksi Tanaman. Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Rahman, Y. 2015. Composting Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dengan Poa: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan TKKS. Skripsi. Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. (Tidak dipublikasikan).

Sahputra, R. Wawan, dan E. Anom. 2016. Pengaruh Kedalaman Muka Air Tanah Dan Bahan Organik Terhadap Ketersediaan Hara dan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Lahan Gambut. Jurnal Online Mahasiswa 3(1). Pekanbaru.

Santi, I.S., dan B. Sumaryo. 2008. Pengaruh Warna Perangkap Feromon terhadap Hasil Tangkapan Imago Oryctes rhinoceros di Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 14(2):76-79.

Situmorang, P.C. 2015. Pengaruh kedalaman muka air tanah dan mulsa organik terhadap sifat fisik dan kimia tanah gambut pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis.Jacq). Jurnal Online Mahasiswa 2(2).

Susanto, A., A.P. Dongoran, Fahridayanti, A.F. Lubis, dan A. Prasetyo. 2005. Pengurangan Populasi Larva Oryctes rhinoceros pada Sistem Lubang Tanam Besar. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 13(1): 1-9.

Winarto, L. 2005. Pengendalian Hama Kumbang Kelapa Secara Terpadu. http://www.agroindonesia.corn/-cpas2 Diakses pada 10 Oktober 2008.

Yunindanova, M.B., H. Agusta, dan D. Asmono. 2013. Pengaruh Tingkat Kematangan Kompos Tandan Kosong Sawit dan Mulsa Limbah Padat Kelapa Sawit terhadap Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) pada Tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10(2).

Published
2019-01-30
How to Cite
Fauzana, H., Wardati, W. and Amri, A. (2019) “Ketebalan Mulsa Tandan Kosong Kelapa Sawit Pengaruhnya terhadap Oryctes rhinoceros dan Peningkatan Hara Tanah pada Ekosistem Kelapa Sawit”, Unri Conference Series: Agriculture and Food Security, 1, pp. 78-83. doi: 10.31258/unricsagr.1a10.