Intensifikasi Lahan Melalui Sistem Pertanian Terpadu: Sebuah Tinjauan

  • Filya Hidayati Universitas Andalas
  • Yonariza Yonariza Universitas Andalas
  • Nofialdi Nofialdi Universitas Andalas
  • Dwi Yuzaria Universitas Andalas
Keywords: lahan, sistem pertanian terpadu

Abstract

Tinjauan ini bertujuan untuk melihat dan mengumpulkan informasi tentang potensi lahan yang belum termanfaatkan secara optimal pada penerapan sistem pertanian terpadu. Intensifikasi pertanian yang merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, khususnya menjaga kesuburan lahan. Sistem pertanian berkelanjutan adalah kembali kepada alam, yaitu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah sehingga akan dapat diwujudkan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Tulisan ini menggunakan kajian studi kepustakaan pada jurnal-jurnal terkait dengan lahan pada sistem pertanian terpadu dengan mencari kesamaan, perbedaan, memberikan pandangan, serta meringkas hasil penelitian terdahulu guna mencapai tujuan tulisan ini. Tulisan ini mencakup studi kepustakaan pada perkembangan dan penggunaan lahan yang terjadi pada sistem pertanian terpadu pada daerah-daearah pertanian dengan lahan yang luas di indonesia pada saat dulu dan sekarang. Dari studi kepustakaan ini di dapatkan hasil bahwa dengan mengintesifkan penggunaaan lahan pada sistem pertanian terpadu bisa meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani, meningkatkan lapangan pekerjaan, penciptaan teknologi terbarukan, dan pentingnya dukungan pemerintah terkait untuk terciptanya peluang bagi petani dalam meningkatkan skala pertaniannya serta meningkatkan kesuburan tanah sehingga pertanian berkelanjutan dapat terjadi dan lebih mensejahterakan petani dimasa yang akan datang.

References

Puslittanak, P.P. 2003. Atlas Sumberdaya Lahan Eksplorasi Indonesia. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Arsyad. 1989. Konservasi tanah dan air. Bogor: IPB Press.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan. 2008. Inovasi Teknologi Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.

Barlowe, R. 1978. Land Resource Economics. Englewood Cliffs, N. J: Prentice Hall Inc.

Channabasavanna, A.S., D.P. Biradar, K.N. Prabhudev, and M. Hegde. 2009. Development of Profitable Integrated Farming System Model for Small and Medium Farmers of Tungabhadra Project Area of Karnataka. Karnataka Journal of Agriculture Science 22(1): 25-27.

Giller, K., M.H. Beare, P. Lavelle, A.M.N. Izac, and M.J. Swift. 1997. Agricultural Intensification, Soil Biodiversity and Agroecosystem Function. Applied Soil Ecology 6(1): 3-16.

Hidayat, A., dan A. Mulyani. 2002. Lahan Kering untuk Pertanian. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Deptan. Bogor.

Hikmatullah, A., dan Hidayat. 2007. Tinjauan Pemetaan Sumber Daya Tanah di Indonesia: Strategi Penyelesaian dan Alternatif Teknologinya. Jurnal Sumberdaya Lahan 1(3): 43-56.

Kustiawan, I. 1997. Konversi Lahan Pertanian di Pantai Utara dalam Prisma No.1. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Las, I., dan A. Mulyani. 2009. Sumber Daya Lahan Potensial Tersedia untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi. Semiloka Nasional Strategi Penanganan Krisis Sumber Daya Lahan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi. (hal. 64−74). Bogor: IPB.

Matson., P.A., W.J. Parton, A.G. Power, and M.J.Swift. 1997. Agricultural Intensification and Ecosystem Properties. Science 277:504-509.

Ruswandi, A. 2005. Dampak Konversi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Kesejahteraan Petani dan Perkembangan Wilayah. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sitorus, S.R. 2004. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito.

Sumaryanto, dan S. Tahlim. 2005. Pemahaman Dampak Negatif Konversi Lahan. Prosiding. Pusat studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan LPPM IPB. Bogor.

Tilman, D., K. Cassman, P.A. Matson, and R. Naylor. 2002. Review Article Agricultural Sustainibility and Intensive Production Practices. Nature: 418(6898): 671-677.

Ugwumba, C.O.A., R.N. Okoh, P.C. Ike, E.L.C. Nnabuife, and E.C. Orji. 2010. Integrated Farming System and its Effect on Farm Cash Income in Awka South Agricultural Zone of Anambra State, Nigeria. American-Eurasian J. Agric. And Environ. Sci 8(1): 1-6.

Utomo. 1992. Alih fungsi Lahan: Tinjauan Analitis Makalah Seminar Pembangunan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Universitas Negeri Lampung. Lampung.

Widjanarko, E.A. 2006. Aspek Pertahanan Dalam Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian (sawah). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah (hal. 22-23). Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan BPN.

Published
2019-01-30
How to Cite
Hidayati, F., Yonariza, Y., Nofialdi, N. and Yuzaria, D. (2019) “Intensifikasi Lahan Melalui Sistem Pertanian Terpadu: Sebuah Tinjauan”, Unri Conference Series: Agriculture and Food Security, 1, pp. 113-119. doi: 10.31258/unricsagr.1a15.